a. Pengertian siklus
akuntansi
Berikut ini
adalah beberapa Pengertian Siklus Akuntansi Menurut Para Ahli :
Pengertian siklus akuntansi menurut Indra Bastian (2007:76) dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi Sektor Publik, mengatakan bahwa: “Siklus akuntansi merupakan sistematika pencatatan transaksi keuangan, peringkasannya dan pelaporan keuangan.”
Pengertian siklus akuntansi menurut Abdul Halim (2007:43) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah, mengatakan bahwa: “Siklus akuntansi adalah tahap-tahap yang ada dalam sistem akuntansi.”
Definisi siklus akuntansi menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa:”Siklus akuntansi adalah tahap-tahap kegiatan dalam proses pencatatan dan pelaporan akuntansi mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan dibuatnya laporankeuangan.”
Definisi siklus akuntansi menurut Winwin Yadiati, Ilham Wahyudi dalam bukunya yang berjudul Pengantar Akuntansi, menyebutkan bahwa:”Siklus akuntansi adalah tahapan-tahapan dalam mencatat transaksi bisnis hingga menghasilkan laporan keuangan bagi suatu organisasi dalam periode tertentu.”
Siklus akuntansi menurut Achmad Tjahyono Sulastiningsih dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Pengantar Pendekatan Terpadu, menyebutkan bahwa:”Siklus Akuntansi adalah langkah-langkah dalam akuntansi formal dimulai dari analisis terhadap transaksi bisnis, mencatat dalam buku jurnal, dan diakhiri dengan penyusunan daftar saldo setelah penutupan”.
Namun menurut pemakalah Siklus akuntansi adalah suatu proses yang bertujuan menghasilkan Informasi Keuangan yang dilakukan dalam suatu periode tertentu. Siklus ini dimulai dari terjadinya transaksi, sampai penyiapan laporan keuangan pada akhir suatu periode akuntansi dan persiapan siklus periode berikutnya atau siklus akuntansi dapat dikatakan sebagai suatu proses yang berputar (siklus) dalam beberapa periode, yang terdiri dari:
Pengertian siklus akuntansi menurut Indra Bastian (2007:76) dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi Sektor Publik, mengatakan bahwa: “Siklus akuntansi merupakan sistematika pencatatan transaksi keuangan, peringkasannya dan pelaporan keuangan.”
Pengertian siklus akuntansi menurut Abdul Halim (2007:43) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah, mengatakan bahwa: “Siklus akuntansi adalah tahap-tahap yang ada dalam sistem akuntansi.”
Definisi siklus akuntansi menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa:”Siklus akuntansi adalah tahap-tahap kegiatan dalam proses pencatatan dan pelaporan akuntansi mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan dibuatnya laporankeuangan.”
Definisi siklus akuntansi menurut Winwin Yadiati, Ilham Wahyudi dalam bukunya yang berjudul Pengantar Akuntansi, menyebutkan bahwa:”Siklus akuntansi adalah tahapan-tahapan dalam mencatat transaksi bisnis hingga menghasilkan laporan keuangan bagi suatu organisasi dalam periode tertentu.”
Siklus akuntansi menurut Achmad Tjahyono Sulastiningsih dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Pengantar Pendekatan Terpadu, menyebutkan bahwa:”Siklus Akuntansi adalah langkah-langkah dalam akuntansi formal dimulai dari analisis terhadap transaksi bisnis, mencatat dalam buku jurnal, dan diakhiri dengan penyusunan daftar saldo setelah penutupan”.
Namun menurut pemakalah Siklus akuntansi adalah suatu proses yang bertujuan menghasilkan Informasi Keuangan yang dilakukan dalam suatu periode tertentu. Siklus ini dimulai dari terjadinya transaksi, sampai penyiapan laporan keuangan pada akhir suatu periode akuntansi dan persiapan siklus periode berikutnya atau siklus akuntansi dapat dikatakan sebagai suatu proses yang berputar (siklus) dalam beberapa periode, yang terdiri dari:
a.
Tahap Pencatatan,
Meliputi : Dokumen transaksi, Jurnal, Buku
besar, dan Neraca saldo
b.Tahap pengiktisaran,
Meliputi : Ayat jurnal penyesuaian, Jurnal pembalik, dan Neraca lajur
c.Tahap Pelaporan,
Meliputi : Laporan keuangan, Jurnal penutup, dan Neraca saldo setelah penutupan
b.Tahap pengiktisaran,
Meliputi : Ayat jurnal penyesuaian, Jurnal pembalik, dan Neraca lajur
c.Tahap Pelaporan,
Meliputi : Laporan keuangan, Jurnal penutup, dan Neraca saldo setelah penutupan
Masing-masing
akun dimasukan kedalam jurnal yang sesuai. Setelah
itudiposting ke buku besar, perlu diingat untuk memudahkan perlu
adanyabuku pembantu, agar memudahkan pihak yang berkepentingannya.
Setelah di posting ke buku besar, kemudian dibuatlah neraca lajur(worksheet) didalam tabel tersebut terdapat neraca, ayat jurnal penyesuaian, laporan laba/rugi dan neraca disesuaikan. Setelah semuanya balance, dibuatlah suatu laporan kuangan yang pertama Neraca. Neraca ini terdiri dari aktiva, kewajiban, dan modal, semua ini sisa per akhir tahun tertentu. Selain neraca ada juga laporan laba/rugi yang merupakan seluruh pendapatan yang dihasilkan dikurangi dengan biaya-biaya tertentu yang akhirnya menghasilkan laba/rugi, kalau laba sebelumnya harus dikurangi dengan pajak barulah perusahaan tertentu mendapatkan laba bersihnya (net income).
Setelah di posting ke buku besar, kemudian dibuatlah neraca lajur(worksheet) didalam tabel tersebut terdapat neraca, ayat jurnal penyesuaian, laporan laba/rugi dan neraca disesuaikan. Setelah semuanya balance, dibuatlah suatu laporan kuangan yang pertama Neraca. Neraca ini terdiri dari aktiva, kewajiban, dan modal, semua ini sisa per akhir tahun tertentu. Selain neraca ada juga laporan laba/rugi yang merupakan seluruh pendapatan yang dihasilkan dikurangi dengan biaya-biaya tertentu yang akhirnya menghasilkan laba/rugi, kalau laba sebelumnya harus dikurangi dengan pajak barulah perusahaan tertentu mendapatkan laba bersihnya (net income).
Selain itu juga
ada laporan arus kas, laporan ini menunjukan penerimaan dan pengeluaraan
suatu kas. Ada 3 kegiatan dalam laporan arus kas yaitu:
kegiatan operasi
maksudnya pengeluaran atau penerimaan kas dari kegiatan sehari-hari perusahaan
tertentu.
kegiatan
investasi yaitu pengeluaran dan peneriman aktiva yang berbentuk aktiva tetap
(bersifat jangka panjang) misalanya mesin, gedung, tanah, dll.
pendanaan
maksudnya penerimaan dan pengeluaran kas yang bersifat memodalkan perusahaan
atau mendanakan perusahaan tertentu.
Ada
juga laporan perubahan ekuitas, dalam laporan ini menyajikan perubahan
pemilik modal yang berakhir pada akhir tahun tertentu.
Siklus
ini dimulai dari terjadinya transaksi, sampai penyiapan laporan keuangan pada
akhir suatu periode akuntansi dan persiapan siklus periode berikutnya atau
siklus akuntansi dapat dikatakan sebagai suatu proses yang berputar
(siklus) dalam beberapa periode, yang terdiri dari:
a.
Tahap Pencatatan,
Meliputi : Dokumen
transaksi, Jurnal, Buku besar, dan Neraca saldo
b.Tahap pengiktisaran,
Meliputi : Ayat jurnal penyesuaian, Jurnal pembalik, dan Neraca lajur
c.Tahap Pelaporan,
Meliputi : Laporan keuangan, Jurnal penutup, dan Neraca saldo setelah penutupan
Apabila divisualkan maka Siklus Akuntansi dapat dilihat dalam gambar berikut ini:
b.Tahap pengiktisaran,
Meliputi : Ayat jurnal penyesuaian, Jurnal pembalik, dan Neraca lajur
c.Tahap Pelaporan,
Meliputi : Laporan keuangan, Jurnal penutup, dan Neraca saldo setelah penutupan
Apabila divisualkan maka Siklus Akuntansi dapat dilihat dalam gambar berikut ini:
b. Siklus Akuntansi Terdiri Dari 6 SIKLUS:
-SIKLUS PENDAPATAN
-SIKLUS PENGELUARAN
-SIKLUS LAPORAN BUKU BESAR & KEUANGAN
-SIKLUS MANAJEMEN SUMBER DAYA.
-SIKLUS PENGGAJIAN
-SIKLUS PRODUKSI
1.Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan mencakup transaksi penjualan dan transaksi penerimaan tunai. Dalam transaksi penjualan, pesanan barang atau jasa daripelanggan menghasilkan faktur penjualan, kemudian pesanan dikirim kepada pelanggan. Dalam transaksi penerimaan tunai, uang atau cek diterima dari pelanggan. Jika penjualan dilakukan secara kredit, nilai penjualan dima-sukkan ke dalam pos piutang, sampai pembayaran diterima.
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan
kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan
barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari
penjualan-penjualan tersebut. Oleh karenanya kami akan merumuskan masalah dalam
desain sistem umum siklus pendapatan.
![https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD3A0RYCHi-4MMaFBW5H5rtS6SKGoGqDX2ppVUQwJLv64BuT9jamULJapVQFeTrOLc_CVGZkdMTc2Yz5gH7Kpk0_aq-orrD5hGgsz4X5emIu1SrhQsd_AbhW_hLJD_Uden6Y_QE14Mo2h_/s400/siklus+pendapatan_1.png](file:///C:\Users\User\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.gif)
Ø Tujuan utama siklus
pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat ditempat dan waktu yang
tepat dengan harga yang sesuai.
Ø Siklus-siklus transaksi
mengelompokkan kegiatan-kegiatan dalam sebuah sistem informasi. Gambar di bawah ini menunjukkan
hubungan antara dua siklus transaksi jual beli dan subsistem-subsistem sistem
informasi untuk sebuah perusahaan jual-beli barang. Perusahaan jual-beli barang
adalah organisasi yang membeli barang dari pemasok dan menjual barang tersebut
ke pelanggan.
![https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzsmMV7-fcqLXt-B_0qs5LjSQC_oLEigS64RzIMljJDCxtIpVyH8LfQBjUv7AteEHWym_CxwneHnraaocFIJZz0WDl8eVGa_NLcam1Ro4MXbkH194JdrQGFHtavw9SGb1HnvvAqiQoV8qB/s400/order.jpg](file:///C:\Users\User\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.jpg)
Gambar sebelah kiri menunjukkan siklus pendapatan atau revenue cycle yang berisi
transaksi-transaksi yang berhubungan dengan proses pendapatan. Siklus
pendapatan terdiri dari semua kegiatan dalam sistem order entry/penjualan,
sistem penagihan/penerimaan kas, dan sebagian kegiatan yang relevan dalam
sistem inventaris dan sistem general
ledger. Operasi - operasi siklus pendapatan menyertakan :
· Pendapatan
dan pencatatan order pelanggan
· Pengiriman
barang dan pencatatan biaya dari barang yng terjual
· Penagihan
dan pencatatan penjualan dan accounts receivable
·
Pendapatan dan pencatatan penerimaan kas
Siklus pendapatan dimulai dengan penerimaan pesanan dari
para pelanggan. Departeman bagian pesanan penjualan, yang bertanggung jawab
pada wakil direktur utama bagian pemasaran, melakukan proses entri pesanan
penjualan. Entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap: mengambil pesanan dari
pelanggan, memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan, serta memeriksa ketersediaan
persediaan dan juga menjawab permintaan pelanggan.
a. Mengambil pesanan pelanggan
Pesanan pelanggan dapat
diterima dalam berbagai cara: di toko, melalui surat, melalui telepon, melalui
web site, atau melalui tenaga penjualan di lapangan. Salah satu cara untuk
meningkatkan efisiensi entri pesanan penjualan adalah dengan mengizinkan para
pelanggan untuk memasuki data pesanan penjualan sendiri. Hal ini secara
otomatis akan tercapai untuk penjualan melalui web site, tetapi hal ini juga
dapat dicapai baik dalam penjualan melalui toko maupun surat.
b. Persetujuan kredit
Sebagian besar penjualan
antarperusahaan (business-to-business
sales) dilakukan secara kredit. Penjualan secara kredit harus disetujui
sebelum diproses. Bagi pelanggan lama dengan catatan pembayaran yang baik,
pemeriksaan kredit formal untuk setiap penjualan biasanya tidak dibutuhkan.
Pada kasus semacam ini, menyetujui kredit bagi pelanggan melibatkan pemeriksaan
file induk pelanggan untuk memverifikasi saldo yang ada, mengidentifikasi batas
kredit pelanggan, dan memverifikasi bahwa jumlah pesanan tersebut ditambah
dengan saldo rekening yang tidak melebihi batas kredit ini. Proses ini dapat
diotomatisasikan dengan menggunakan pemeriksaan edit lainnya selama proses
entri pesanan, yaitu pemeriksaan batas.
Otorisasi khusus untuk menyetujui kredit digunakan bagi para
pelanggan baru, ketika sebuah pesanan melebihi batas kredit pelanggan tersebut,
atau ketika pelanggan tersebut memiliki saldo lewat jatuh tempo yang belum
dibayar. Otorisasi jenis ini harus dilakukan oleh manajer bagian kredit.
c. Memeriksa ketersediaan persediaan
Langkah berikutnya adalah
menetapkan apakah tersedia cukup persediaan untuk memenuhi pesanan tersebut,
agar pelanggan dapat diinformasikan mengenai perkiraan tanggal pengiriman.
Apabila tersedia cukup banyak
persediaan untuk memenuhi pesanan tersebut, pesanan penjualan tersebut
dilengkapi dan kolom jumlah yang tersedia dalam file persediaan untuk setiap
barang dikurangi sejumlah barang yang dipesan.
Ketika ketersediaan
persediaan telah dipastikan, sistem tersebut kemudian akan membuat kartu
pengambilan barang (picking ticket)
yang berisi daftar jenis barang-barang, dan jumlah setiap jenis barang, yang
dipesan pelanggan. Kartu pengambilan memberikan otorisasi bagi bagian
pengawasan persediaan untuk melepaskan barang dagangan ke bagian pengiriman.
d. Menjawab permintaan pelanggan
Pelayanan pelanggan adalah
hal yang begitu penting hingga perusahaan-perusahaan mengunakan software khusus,
yang disebut sistem manajemen pelayanan pelanggan (Customer Relationship
Management-CRM), untuk mendukung proses penting ini. Sistem CRM membantu
mengatur data terinci mengenai para pelanggan hingga data tersebut dapat
digunakan untuk memfasilitasi layanan yang lebih efisien serta personal.
Tujuan dari CRM adalah untuk
mempertahankan pelanggan. Sistem CRM seharusnya dilihat sebagai suatu cara
untuk meningkatkan pelayanan pelanggan yang diberikan. Tujuannya adalah untuk
mengubah pelanggan yang loyal menjadi pelanggan yang puas dengan cara
memperdalam hubungan tersebut.
e. Pengiriman
Aktivitas dasar kedua dalam siklus adalah memenuhi pesanan
pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersebut. Proses ini
terdiri dari dua tahap:
1. Mengambil dan mengepak pesanan
2. Mengirim pesanan tersebut
2. Siklus Pengeluaran
Siklus pengeluaran mencakup transaksi pembelian dan transaksi pngeluaran tunai. Siklus pembelian meliputi pemerolehan sumberdaya atau jasa, seperti barang dagangan, komponen suku cadang, bahan pembantu, rekening telepon. Dalam transaksi pengeluaran tunai cek disiapkan dan dikirimkan kepada pemasok. Jika pembelian dilakukan secara kredit, nilai pembelian dimasukkan ke dalam rekening hutang, sampai pembayaran dilakukan.
Di dalam siklus pengeluaran, pertukaran informasi utama adalah dengan
pemasok barang (vendor). Di dalam organisasi, informasi mengalir ke siklus
pengeluaran dari siklus pendapatan dan produksi, pengendalian persediaan, dan
berbagai departemen tentang kebutuhan untuk membeli barang dan bahan baku.
Begitu barang dan bahan baku tiba, pemberitahuan penerimaannya mengalir kembali
ke sumber-sumber tersebut dari siklus pengeluaran. Data mengenai biaya juga
mengalir dari siklus pengeluaran ke buku besar dan ke fungsi pelaporan untuk
dimasukkan ke dalam laporan keuangan serta berbagai laporan manajemen lainnya.
Tujuan utama
dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dam
memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi
untuk berfungsi. Sebagai tambahan, pihak manajemen harus mampu mengawasi dan
mengevaluasi efisiensi serta efektivitas proses siklus pengeluaran, yang
membutuhkan kemudian akses ke data terinci mengenai sumber daya yang di gunakan
dalam siklus pengeluaran, kegiatan yang mempengaruhi sumber daya tersebut,
serta pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Selanjutnya, agar dapat berguna dan relevan
untuk pengambilan keputusan, data harus akurat, andal, dan tepat waktu.
Siklus pengeluaran
ini sendiri berfungsi untuk mengonversi kas
perusahaan ke materi fisik dari sumber daya manusia yang diperlukan untuk
menjalankan bisnis. Kebanyakan entitas bisnis beroperasi dengan cara kredit dan
tidak membayar sumber daya hingga saat memperolehnya. Waktu jeda antara
berbagai kegiatan ini memisahkan proses perolehan kedalam dua tahap:
·
Tahap fisik, melibatkan pemerolehan sumber daya, dan
·
Tahap
financial, melibatkan pengeluaran kas.
Untuk
kemudahan, dua tahap ini diperlakukan sebagai transaksi yang terpisah dan yang
diproses melalui subsistem yang terpisah. Tujuan audit
penggajian dan kepegawaian yaitu untuk mengevaluasi saldo akun yang mempengruhi
siklus itu. Akun yang terkait dengan siklus ini adalah sebagai berikut
1.
Kas di Bank
2.
Gaji, Upah, Bonus dan
Komisi yang masih harus dibayar
3.
Pemotongan
pajak penghasilan dan potongan lainnya
4.
Beban
gaji nyang masih harus dibayar
5.
Biaya tenaga kerja
langsung
6.
Biaya pajak daftar gaji
Tiga fungsi
dasar SIA dalam siklus pengeluaran:
ü Memperoleh
dan memproses data mengenai berbagai aktivitas bisnis
ü Menyimpan
dan mengatur data untuk mendukung pengambilan keputusan
ü Menyediakan
fungsi pengendalian untuk memastikan keandalan data dan penjagaan atas sumber
daya organisasi.
![]() |
Diagram arus data tersebut merupakan gambaran umum berbagai aktivitas
terkait yang membentuk sistem pemrosesan pembelian yang mempunyai
tahapan-tahapan sebagai berikut:
1.
Fungsi pembelian
dimulai dengan mengenali kebutuhan untuk menambah persediaan kembali melalui
observasi catatan persediaan. Tingkat persediaan turun karena penjualan
langsung ke pelanggan (aktivitas siklus pendapatan) atau transfer ke proses
manufaktur (aktivitas siklus konversi). Informasi kebutuhan persediaan dikirim
ke proses pembelian dan utang usaha.
2.
Proses pembelian
menentukan jumlah yang akan dipesan , memilih memasok dan membuat pesanan
pembelian. Informasi tersebut dikirimkan ke pemasok dan proses utang usaha.
3.
Setelah beberapa waktu,
perusahaan akan menerima barang persediaan dari pemasok. Barang yang diterima
akan diperiksa kualitas dan jumlahnya serta dikirim ke toko atau gudang.
4.
Informasi mengenai
penerimaan barang digunakan untuk memperbaiki catatan persediaan.
5.
Proses utang usaha
menerima faktur dari pemasok. Utang usaha akan merekonsilliasinya dengan
informasi lain yang telah dikumpulkan untuk transaksi tersebut dan ccatatan
kewajiban membayar di masa mendatang, tergantung dari syarat perdagangan dengan
pemasok. Biasanya, pembayaran akan dilakukan paling tidak hari terakhir yang
disyaratkan untuk mendapatkan keuntungan penuh dari bunga yang dihasilkan dan
diskon yang ditawarkan.
6.
Buku besar menerima
informasi ringkasan dari utang usaha (kenaikan total dalam kewajiban) dan
pengendali persediaan (kenaikan total dalam persediaan). Informasi ini
direkonsiliasi akurasinya dan dicatat ke akun utang usaha serta akun pengendali
persediaan.
3. Siklus Pelaporan Buku Besar dan Keuangan
Siklus
Pelaporan Buku Besar dan Keuangan tidak hanya berfungsi untuk memproses
transaksi-transaksi secara individual, tetapi menerima arus dari berbagai
sistem pemrosesan transaksi dan kemudian menghasilkan keluaran secara berkala.
Namun demikian, untuk menghasilkan keluaran yang seharusnya atau yang benar
menurut kaidah akuntansi, maka pada setiap akhir perioda perlu dilakukan
penyesuaian atas beberapa transaksi.
Sistem pemprosesan transaksi dalam
perusahaan dapat dilakukan secara manual maupun komputerisasi.Dua system
pemprosesan tersebut akan mempengaruhi input,proses,output,menejemen data dan
pengendaliannya.
1. Sistem pemprosesan transaksi secara manual
Transaksi secara manual dimulai dari dokumen sumber transaksi akan dicatat dalam jurnal khusus dan jurnal umum sesuai dengan tipe transosesmpraksinya.
2. Sistem pemprosesan transaksi berkomputerisasi
Sistem pemprosesan transaksi terkomputerisasi pada dasarnya memiliki proses yang sama dengan system pemprosesan transaksi secara manual.
Beberapa keuntungan pemprosesan transaksi terkomputerisasi dibandingkan dengan pemprosesan transaksi secara manual antara lain :
a. Data transaksi dapat dimasukan melalui alat elektronik dan disimpan dalam media megnetik dari pada disimpan dalam dokumen hardcopy.
b. Data transaksi dapat diverifikasi dengan program edit checks tanpa harus melibatakan tenaga manusia untuk mendeteksi adanya kesalahan.
c. Penambahan data dapat dilakukan dengan mudah dan transaksi dapat didentifikasi dengan cepat.
d. Transaksi dapat diposting dengan cepat kedalam buku besar.
e. Pemprosesan transaksi dan pembuatan neraca saldo dapat dilakukan dengan cepat.
f. Laporan keuangan dan laporan lainnya dapat dibuat kapan saja tanpa harus menunggu sampai akhir periode.
g. Dapat menampilkan jurnal dan buku besar sebagai gambaran dari transaksi yang terjadi.
h. Laporan dapat disiapkan dengan cepat dan mudah yang telah disimpan dalam computer.
i. Dapat dibuat dengan cepat laporan dan analisis untuk manajer dari data yang telah disiapkan dalam computer.
1. Sistem pemprosesan transaksi secara manual
Transaksi secara manual dimulai dari dokumen sumber transaksi akan dicatat dalam jurnal khusus dan jurnal umum sesuai dengan tipe transosesmpraksinya.
2. Sistem pemprosesan transaksi berkomputerisasi
Sistem pemprosesan transaksi terkomputerisasi pada dasarnya memiliki proses yang sama dengan system pemprosesan transaksi secara manual.
Beberapa keuntungan pemprosesan transaksi terkomputerisasi dibandingkan dengan pemprosesan transaksi secara manual antara lain :
a. Data transaksi dapat dimasukan melalui alat elektronik dan disimpan dalam media megnetik dari pada disimpan dalam dokumen hardcopy.
b. Data transaksi dapat diverifikasi dengan program edit checks tanpa harus melibatakan tenaga manusia untuk mendeteksi adanya kesalahan.
c. Penambahan data dapat dilakukan dengan mudah dan transaksi dapat didentifikasi dengan cepat.
d. Transaksi dapat diposting dengan cepat kedalam buku besar.
e. Pemprosesan transaksi dan pembuatan neraca saldo dapat dilakukan dengan cepat.
f. Laporan keuangan dan laporan lainnya dapat dibuat kapan saja tanpa harus menunggu sampai akhir periode.
g. Dapat menampilkan jurnal dan buku besar sebagai gambaran dari transaksi yang terjadi.
h. Laporan dapat disiapkan dengan cepat dan mudah yang telah disimpan dalam computer.
i. Dapat dibuat dengan cepat laporan dan analisis untuk manajer dari data yang telah disiapkan dalam computer.
Gambar 8.Siklus Buku Besar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar