Pengikut

Senin, 30 Maret 2015

Analisis Laporan Keuangan



PEMBAHASAN

A.    Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Setelah laporan keuanagn disusunberdasarkan data yang relevan, serta dilakkan dengan prosedur akuntansi dan penilainan yang benar, akan terlihat kondisi keuasngan perusahaan yang sesungguhnya. Kondisi keuangan dimana diketahuinya berpa jumlah harta kekayaan, kewajiban (utang) serta modal dalam neraca yang dimiliki. Kemudian juga akan diketahui jumlah pendapatan yang diterima dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu. Dengan demikian, dapat diketahui bagaimana hasil usaha (laba atau rugi) yang diperoleh selama periode tertentu.
Agar laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dpat dipahami dan dimengertinoleh berbagai phak, perlu dilakukan analisis laporan keuangan. Bagi pihak pemilik dan manajemen tujuan utama analisis laporan keuangan adalah agar dapat mengetahui  posisi keuangan perusahaan saat ini. Dengan mengethaui posisi keuangan, setelah dilakukan analisis laporan keuangan secara mendalam, akan terlihat apakah perusahaandapat mencapai target yang telah direncanakan sebelumnya atau tidak.
Analisis laporan keuangan perlu diakukan secara cermat dengan menggunakan metode dan teknik analisis yang tepat sehingga hasil yang diharapkan bener-benar tepat pula. Kesalahan dalam memasukkan angka dapat berakibat fatal sehingga membuat hasil yang dicapai tidak akurat.
Hasil dari analisis laporan keuangan juga memebrikan informasi tentang kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan. Dengan mengetahui kelemahan ini, manajemen akan dapat memperbaiki atau menutupi kelemahan tersebut.
B.     Tujuan dan Maanfaat
Kegiatan dalam analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara menentukan dan mengukur anatara pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan dalam periode tertentu.
Ada beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya analisis laporan keuangan. Secara umum dikatakan bahwa tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan adalah:
1.      Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa  periode.
2.      Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.
3.      Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimilik.
4.      Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keungan perusahaan saat ini.
5.      Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
6.      Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.

C.     Prosedur dan Jenis Laporan Keuangan
Dalam melakukan analisis laporan keuangan diperlukan metode dan tek analisis yang tepat. Tujuan dari penentuan metode dan teknik analisis yang tepat adalah agar laporan keuangan terebut dapat memberikan hasil yang maksimal.
Adapun langkah atau prosedur yang diakukan dalam analisis keuangan sebagai berikut:
1.      Mengumpulkan data keuangan dan data pendukunngg yang diperlukan selengkap mungkin baik untuk 1 periode maupun beberapa periode.
2.      Melakukan pengukuran atau perhitungan dengan rumus-rumus tertentu, secara cermat dan teliti, sehingga hasilnya benar-benar tepat.Rumus-rumus yang digunakan merupakan rumus-rumus yan sudah biasa atau dengan standar yang digunakan.
3.      Melakukan perhitungan dengan memasukkan anggka-anggka yang ada dalam laporan keuangan secara cermat.
4.      Memberikan interprestasi terhadap hasil perhitungan dan pengukuran yang telah dibuat.
5.      Membuat laporan tentang posisi keuangan perusahaan.
6.      Memberikan rekomendasi yang dibutuhkan sehubungan dengan hasil analisis tersebut.
Kemudian, setelah dilakukan langkah untuk melakukan analisis keuangan, maka ditentukan metode analisisnya. Dalam praktikanya terdapat dua macam metode analisis laporan keuangan yang biasa dipakai, yaitu:
1.      Analisis Vertikal (statis).
Analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan terhadap hanya 1 periode laporan keuangan saja. Analisis dilakukan antara pos-pos yang ada, dalam satu periode. Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan tidak diketahui perkembangan dari periode ke periode tidak diketahui.
2.      Analisis Horizontal (dinamis).
Analisis horizontal, merupakan analisis yang dilakukan untuk membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode yang satu ke periode yang lain.
Di samping metode yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan, terdapabeberapa jenis analisis laporan keuangan, antara lain:
1.      Analisis Perbandingan antara Laporan Keuangan.
2.      Analisis Trend.
3.      Analisis Persantase Per Komponen.
4.      Analisis Sumber dan Penggunaan Dana.
5.      Analisis Sumber dan Penggunaan Kas.
6.      Analisis Rasio.
7.      Analisis Laba Kotor.
8.      Analisis Titik Pulang Pokok atau Titik Impas (Break Even Point).

D.    Perencanaan keuangan
Salah satu fungsi manajemen adalah fungsi perencanaan. Bagi manajer keuagan fungsi perencanaan ini berarti bahwa ia harus melakukan perencanaan keuangan. Dalam kegiaan perencanaan sering harus didahului dengan kegiatan melakukan prakiraan (forecasting) tetang apa yang diharapkan akan terjadi dimasa yang akan datang. Perencanaan keuangan dimaksudkan untuk memperkirakan bagaimana posisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang, termasuk di dalamnya pemikiran tentang beberapa banyak pendanaan ekstern yang harus dicari.
Analisis terhadap apa yang telah terjadi memang penting, tetapi perencanaan untuk masa yang akan datang lebih penting lagi. Perencanaan mungkin dilakukan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.  Untuk pengambilan keputusan, prakiraan tentang masa yang akan datanglah relevan, bukan yang telah terjadi.
a.       Arus kas dalam perusahaan
Bagi menejer keuangan kaslah yang menjadi perhatian bukan laba/rugi menurut pengertian akuntansi.
b.      Analisis sumber dan penggunaan dana
Dalam suatu periode (misal satu tahun) laporan-laporan keuangan yang disajikan perusahaan menunjukkan adanya penambahan atau pengurangan dana  (kas).
Sumber dana berasal dari:
1.      Penurunan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas.
2.      Penurunan bruto aktiva tetap.
3.      Kenaikan bersih kewajiban dan hutang.
4.      Penambahan modal sendiri.
5.      Dana yang diperoleh dari operasi.
Sedangkan penggunaan dana berasal dari:
1.      Kenaikan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas.
2.      Penambahan bruto aktiva tetap.
3.      Penurunan kewajiban dan hutang.
4.      Pengurangan modal sendiri.
5.      Pembayaran deviden.
Analisis sumber dan penggunaan dana lebih diarahkan pada penerapan matching principle dalam pendanaan.  Prinsip ini mengatakan bahwa penggunaan jangka panjang seharusnya didanai dengan dana jangka panjang, sedangkan dana jangka pendek hanya untuk keperluan jangka pendek. Secara jelas prinsip ini lebih menekankan kepada pertimbangan likuiditas.
Contoh permasalahan:

Analisis sumber dan penggunaan dana PT. “TSR” 19x2 (dalam jutaan rupiah)




 Sumber dana:
1.      Laba setelah pajak
2.      Penyusutan
     Dana hasil operasi
3.      Berkurangnya persediaan
4.      Bertambahnya sumber dana
Jumlah sumber dana

 Penggunaan dana:
1.      Pembayaran deviden
2.      Penambahan sekuritas
3.      Penambahan piutang
4.      Pengurangan hutang dagang
5.      Penguranagan hutang wesel
6.      Pengurangan hutang j. Panjang
    Jumlah penggunaan dana
    Penambahan dana
    Jumlah



E.     Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan merupakan kegiatan untuk memperkirakan posisi dan kondisi keuangan perusahaan di  masa yang akan datang (bisa jangka pendek bisa pula jangka panjang). Untuk menyusun rencana keuangan tersebut dipergunakan serangkaian asumsi (skenario), baik yang menyangkut hubungan antar variabel-variabel keuangan, maupun keputusan-keputusan.
a.       Percanaan keuangan jangka panjang
Perusahaan perlu mengetahui bagaimana posisi keuangan di masa mendatang, kalau melakukan keputusan strategis tertentu (misal melakukan investasi modal dalam jumlah yang cuku besar, disertai dengan keputusan pendanaan tertentu). Karena itu kemudian disusun laporan keuangan yang diproyeksikan (atau laporan keuangan proformal), konsisten dengan keputusan-keputusan keuangan yang diambil. Dengan menggunakan model-model keuangan tertentu, perusahaan bisa memperkirakan posisi keuangannya apabila suatu keputusan keuangan diambil. berikut berbagai model peramalan keuangan.
Model persentase penjualan. Merupakan model yang paling sederhana, dan menggunakan dasar pemikiran bahwa perusahaan tentunya memerlukan dana yang makin besar kalau aktivitasnya meningkat. Ukuran aktivitas ini adalah penjualan. Salah satu asumsi penting dari model ini adalah bahwa rekening-rekening yang berubah sesuai dengan penjualan, diasumsikan proporsinya tetap tidak berubah.
Model-model lain.
1.      Metode regresi linier sederhana
2.      Metode non linier
3.      Perencanaan keuangan jangka pendek
Perencanaan keuangan jangka pendek umumnya berdimensi waktu kurang dari satu tahun. Tujuan utamanya seringkali untuk menjaga likuiditas perusahaan, karena dengan perencanaan ini dapat diperkirakan beraa kebutuhan kas, kapan kebutuhan kas tersebut, dan apakah kebutuhan kas tersebut dapat dibiayai dari dalam perusahaan ataukah harus mencari sumber dari luar. Alat yang diergunakan adalah dengan menyusun anggaran kas. Anggaran kas merupakan taksiran tentang kas masuk dan kas keluar pada periode waktu tertentu.

F.      Perencanaan keuangan dan Perencanaan strategis
Seringkali dalam melakukan prakiraan dan penyususnan rencana keuangan, analis tergoda untuk menggunakan model keuangan yang rumit, tidak sesederhana model persentase penjualan, ataupun penyusunan anggaran kas. Prkiraan dan perencanaan keuangan dimaksudkan untuk memperkirakan posisi dan kondisi keuangan di masa yang akan datang. Dengan demkian dapat diperkirakan apakah perusahaan perlu menambah dana dari luar, bagaimana profitabilitas perusahaan dimasa yang akan datang dan sebagainya.





Ringkasan.
            Untuk mengambil keputusan keuangan, kita perlu memperoleh informasi keuangan. Informasi tersebut , di perusahaan, disajikan oleh laporan keuangan yang disusun menurut prinsipprinsip akuntansi .Karena itu kita perlu memahami laporan keuangan tersebut . Pada dasarnya ada dua laporan keuangan yang pokok, yaitu neraca dan laba rugi .Neraca menunjukan jumlah kekayaan , kewajiban dan modal sendiri perusahaan pada waktu tertentu.Sedangkan laporan rugi laba menunjukan hasil yang diperoleh selama satu periode tertentu.
            Untuk mempermudah memahami laporan keuangan ,laporan tersebut dapat disederhanakan , baik dengan menggunakan analisis common size maupun indeks .Analisis yang pertama dimaksudkan untuk mengetahui posisi relative rekening-rekening di laporan keuangan, sedangkan analisis kedua dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan rekening-rekening tersebut.
            Nilai yang tercantum di laporan keuangan disebut sebagai nilai buku.Seringkali nilai tersebut dicatat pada harga perolehan.Meskipun kadang kadang nilai buku dicantumkan sesuai dengan nilai penggantian, penjumlahan nilai penggantian dari masing-masing aktiva tersebut tidaklah sama dengan nilai pasar perusahaan. Perbedaannya disebabkan karena timbulnya nilai tambah sebagai akibat proses sinergi.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar