PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Analisis Laporan Keuangan
Setelah laporan keuanagn disusunberdasarkan data yang relevan,
serta dilakkan dengan prosedur akuntansi dan penilainan yang benar, akan
terlihat kondisi keuasngan perusahaan yang sesungguhnya. Kondisi keuangan
dimana diketahuinya berpa jumlah harta kekayaan, kewajiban (utang) serta modal
dalam neraca yang dimiliki. Kemudian juga akan diketahui jumlah pendapatan yang
diterima dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu. Dengan
demikian, dapat diketahui bagaimana hasil usaha (laba atau rugi) yang diperoleh
selama periode tertentu.
Agar laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dpat dipahami
dan dimengertinoleh berbagai phak, perlu dilakukan analisis laporan keuangan.
Bagi pihak pemilik dan manajemen tujuan utama analisis laporan keuangan adalah
agar dapat mengetahui posisi keuangan
perusahaan saat ini. Dengan mengethaui posisi keuangan, setelah dilakukan
analisis laporan keuangan secara mendalam, akan terlihat apakah perusahaandapat
mencapai target yang telah direncanakan sebelumnya atau tidak.
Analisis laporan keuangan perlu diakukan secara cermat dengan
menggunakan metode dan teknik analisis yang tepat sehingga hasil yang
diharapkan bener-benar tepat pula. Kesalahan dalam memasukkan angka dapat
berakibat fatal sehingga membuat hasil yang dicapai tidak akurat.
Hasil dari analisis laporan keuangan juga memebrikan informasi
tentang kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan. Dengan mengetahui
kelemahan ini, manajemen akan dapat memperbaiki atau menutupi kelemahan
tersebut.
B.
Tujuan
dan Maanfaat
Kegiatan dalam analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan
cara menentukan dan mengukur anatara pos-pos yang ada dalam satu laporan
keuangan dalam periode tertentu.
Ada beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya
analisis laporan keuangan. Secara umum dikatakan bahwa tujuan dan manfaat
analisis laporan keuangan adalah:
1.
Untuk
mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta,
kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
2.
Untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.
3.
Untuk
mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimilik.
4.
Untuk
mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan
yang berkaitan dengan posisi keungan perusahaan saat ini.
5.
Untuk
melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau
tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
6.
Dapat
juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang
mereka capai.
C.
Prosedur
dan Jenis Laporan Keuangan
Dalam melakukan analisis laporan keuangan diperlukan metode dan tek
analisis yang tepat. Tujuan dari penentuan metode dan teknik analisis yang
tepat adalah agar laporan keuangan terebut dapat memberikan hasil yang
maksimal.
Adapun langkah atau prosedur yang diakukan dalam analisis keuangan
sebagai berikut:
1.
Mengumpulkan
data keuangan dan data pendukunngg yang diperlukan selengkap mungkin baik untuk
1 periode maupun beberapa periode.
2.
Melakukan
pengukuran atau perhitungan dengan rumus-rumus tertentu, secara cermat dan
teliti, sehingga hasilnya benar-benar tepat.Rumus-rumus yang digunakan
merupakan rumus-rumus yan sudah biasa atau dengan standar yang digunakan.
3.
Melakukan
perhitungan dengan memasukkan anggka-anggka yang ada dalam laporan keuangan
secara cermat.
4.
Memberikan
interprestasi terhadap hasil perhitungan dan pengukuran yang telah dibuat.
5.
Membuat
laporan tentang posisi keuangan perusahaan.
6.
Memberikan
rekomendasi yang dibutuhkan sehubungan dengan hasil analisis tersebut.
Kemudian, setelah dilakukan langkah untuk melakukan analisis
keuangan, maka ditentukan metode analisisnya. Dalam praktikanya terdapat dua
macam metode analisis laporan keuangan yang biasa dipakai, yaitu:
1.
Analisis
Vertikal (statis).
Analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan terhadap hanya
1 periode laporan keuangan saja. Analisis dilakukan antara pos-pos yang ada,
dalam satu periode. Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan
tidak diketahui perkembangan dari periode ke periode tidak diketahui.
2.
Analisis
Horizontal (dinamis).
Analisis horizontal, merupakan analisis yang dilakukan untuk
membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil analisis ini
akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode yang satu ke periode yang
lain.
Di samping metode yang digunakan untuk menganalisis laporan
keuangan, terdapabeberapa jenis analisis laporan keuangan, antara lain:
1.
Analisis
Perbandingan antara Laporan Keuangan.
2.
Analisis
Trend.
3.
Analisis
Persantase Per Komponen.
4.
Analisis
Sumber dan Penggunaan Dana.
5.
Analisis
Sumber dan Penggunaan Kas.
6.
Analisis
Rasio.
7.
Analisis
Laba Kotor.
8.
Analisis
Titik Pulang Pokok atau Titik Impas (Break
Even Point).
D.
Perencanaan
keuangan
Salah satu fungsi manajemen adalah fungsi perencanaan. Bagi manajer
keuagan fungsi perencanaan ini berarti bahwa ia harus melakukan perencanaan
keuangan. Dalam kegiaan perencanaan sering harus didahului dengan kegiatan
melakukan prakiraan (forecasting) tetang apa yang diharapkan akan terjadi
dimasa yang akan datang. Perencanaan keuangan dimaksudkan untuk memperkirakan
bagaimana posisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang, termasuk di
dalamnya pemikiran tentang beberapa banyak pendanaan ekstern yang harus dicari.
Analisis terhadap apa yang telah terjadi memang penting, tetapi
perencanaan untuk masa yang akan datang lebih penting lagi. Perencanaan mungkin
dilakukan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk pengambilan keputusan, prakiraan
tentang masa yang akan datanglah relevan, bukan yang telah terjadi.
a.
Arus
kas dalam perusahaan
Bagi menejer keuangan kaslah yang menjadi perhatian bukan laba/rugi
menurut pengertian akuntansi.
b.
Analisis
sumber dan penggunaan dana
Dalam suatu periode (misal satu tahun) laporan-laporan keuangan
yang disajikan perusahaan menunjukkan adanya penambahan atau pengurangan
dana (kas).
Sumber
dana berasal dari:
1.
Penurunan
bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas.
2.
Penurunan
bruto aktiva tetap.
3.
Kenaikan
bersih kewajiban dan hutang.
4.
Penambahan
modal sendiri.
5.
Dana
yang diperoleh dari operasi.
Sedangkan
penggunaan dana berasal dari:
1.
Kenaikan
bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas.
2.
Penambahan
bruto aktiva tetap.
3.
Penurunan
kewajiban dan hutang.
4.
Pengurangan
modal sendiri.
5.
Pembayaran
deviden.
Analisis sumber dan penggunaan dana lebih diarahkan pada penerapan
matching principle dalam pendanaan.
Prinsip ini mengatakan bahwa penggunaan jangka panjang seharusnya
didanai dengan dana jangka panjang, sedangkan dana jangka pendek hanya untuk
keperluan jangka pendek. Secara jelas prinsip ini lebih menekankan kepada
pertimbangan likuiditas.
Contoh
permasalahan:
Analisis
sumber dan penggunaan dana PT. “TSR” 19x2 (dalam jutaan rupiah)
Sumber dana:
1.
Laba setelah
pajak
2.
Penyusutan
Dana hasil operasi
3.
Berkurangnya
persediaan
4.
Bertambahnya
sumber dana
Jumlah sumber dana
Penggunaan dana:
1.
Pembayaran
deviden
2.
Penambahan
sekuritas
3.
Penambahan
piutang
4.
Pengurangan
hutang dagang
5.
Penguranagan
hutang wesel
6.
Pengurangan
hutang j. Panjang
Jumlah penggunaan dana
Penambahan dana
Jumlah
|
E.
Perencanaan
Keuangan
Perencanaan keuangan merupakan kegiatan untuk memperkirakan posisi
dan kondisi keuangan perusahaan di masa
yang akan datang (bisa jangka pendek bisa pula jangka panjang). Untuk menyusun
rencana keuangan tersebut dipergunakan serangkaian asumsi (skenario), baik yang
menyangkut hubungan antar variabel-variabel keuangan, maupun keputusan-keputusan.
a.
Percanaan
keuangan jangka panjang
Perusahaan
perlu mengetahui bagaimana posisi keuangan di masa mendatang, kalau melakukan
keputusan strategis tertentu (misal melakukan investasi modal dalam jumlah yang
cuku besar, disertai dengan keputusan pendanaan tertentu). Karena itu kemudian
disusun laporan keuangan yang diproyeksikan (atau laporan keuangan proformal),
konsisten dengan keputusan-keputusan keuangan yang diambil. Dengan menggunakan
model-model keuangan tertentu, perusahaan bisa memperkirakan posisi keuangannya
apabila suatu keputusan keuangan diambil. berikut berbagai model peramalan
keuangan.
Model
persentase penjualan.
Merupakan model yang paling sederhana, dan menggunakan dasar pemikiran bahwa
perusahaan tentunya memerlukan dana yang makin besar kalau aktivitasnya
meningkat. Ukuran aktivitas ini adalah penjualan. Salah satu asumsi penting
dari model ini adalah bahwa rekening-rekening yang berubah sesuai dengan
penjualan, diasumsikan proporsinya tetap tidak berubah.
Model-model
lain.
1.
Metode
regresi linier sederhana
2.
Metode
non linier
3.
Perencanaan
keuangan jangka pendek
Perencanaan
keuangan jangka pendek umumnya berdimensi waktu kurang dari satu tahun. Tujuan
utamanya seringkali untuk menjaga likuiditas perusahaan, karena dengan
perencanaan ini dapat diperkirakan beraa kebutuhan kas, kapan kebutuhan kas
tersebut, dan apakah kebutuhan kas tersebut dapat dibiayai dari dalam
perusahaan ataukah harus mencari sumber dari luar. Alat yang diergunakan adalah
dengan menyusun anggaran kas. Anggaran kas merupakan taksiran tentang kas masuk dan kas keluar pada periode waktu
tertentu.
F.
Perencanaan
keuangan dan Perencanaan strategis
Seringkali dalam melakukan prakiraan dan penyususnan rencana
keuangan, analis tergoda untuk menggunakan model keuangan yang rumit, tidak
sesederhana model persentase penjualan, ataupun penyusunan anggaran kas.
Prkiraan dan perencanaan keuangan dimaksudkan untuk memperkirakan posisi dan
kondisi keuangan di masa yang akan datang. Dengan demkian dapat diperkirakan
apakah perusahaan perlu menambah dana dari luar, bagaimana profitabilitas
perusahaan dimasa yang akan datang dan sebagainya.
Ringkasan.
Untuk mengambil keputusan keuangan, kita perlu
memperoleh informasi keuangan. Informasi tersebut , di perusahaan, disajikan oleh
laporan keuangan yang disusun menurut prinsipprinsip akuntansi .Karena itu kita
perlu memahami laporan keuangan tersebut . Pada dasarnya ada dua laporan keuangan
yang pokok, yaitu neraca dan laba rugi .Neraca menunjukan jumlah kekayaan ,
kewajiban dan modal sendiri perusahaan pada waktu tertentu.Sedangkan laporan rugi
laba menunjukan hasil yang diperoleh selama satu periode tertentu.
Untuk mempermudah memahami laporan keuangan
,laporan tersebut dapat disederhanakan , baik dengan menggunakan analisis common
size maupun indeks .Analisis yang pertama dimaksudkan untuk mengetahui posisi
relative rekening-rekening di laporan keuangan, sedangkan analisis kedua dimaksudkan
untuk mengetahui perkembangan rekening-rekening tersebut.
Nilai yang tercantum di laporan keuangan
disebut sebagai nilai buku.Seringkali nilai tersebut dicatat pada harga perolehan.Meskipun
kadang kadang nilai buku dicantumkan sesuai dengan nilai penggantian,
penjumlahan nilai penggantian dari masing-masing aktiva tersebut tidaklah sama dengan
nilai pasar perusahaan. Perbedaannya disebabkan karena timbulnya nilai tambah sebagai
akibat proses sinergi.